sempurna. kali ini soal sempurna.
aku sempurna? jauh sekali sepertinya
tapi aku selalu berusaha untuk bisa jadi sempurna
sekalipun aku tau kalau yang sempurna itu hanya Allah
lagi lagi soal membuat bahagia seseorang
niatanku terkadang malah berbuah kesalahan, tapi aku senang saat aku benar2 bisa membahagiakannya
aku bercerita kepada seorang sahabatku,dia mengenalku sejak SMP
baru pertama kali dia melihatku seperti ini
begini untuk seorang individu lain
awalnya aku bercerita tapi nggak menangis, karena sebenarnya memang tidak ada masalah apa-apa yang membuatku menangis. aku hanya bercerita saja, karena aku memang sudah dari kemarin2 butuh seseorang untuk bertukar fikiran. tapi yang membuatku tiba-tiba menangis adalah..........
A : nih yaa kenapa lo gapernah bener-bener bilang apa yang lo mau? kenapa cuman iya-iya aja? kenapa susah banget bilang nggak? kenapa jadi orang penurut banget?
B : karena sama dia, gatau kenapa. pengen dia seneng terus
A : terus gue tanya. kalau dia seneng emang karena lo? emang kalau dia seneng terus lo sedih dia mikirin lo seneng apa nggak? terus kalau dia sedih emang minta lo buat bikin dia jadi seneng?
B : ......... gatau dan gapeduli. pokoknya yang gue mau cuman bs bikin dia seneng, abis gue bisa ngasih apa lagi sekarang. yang bisa ngisi kosongnya hati dia bukan gue lagi. tapi setidaknya kalau emang dia butuh hiburan gue mau sekali membantu
A : lo itu bego atau apa?
B : gue itu sayang
A : haha gak berubah lo, mikirinnya perasaan orang bukan perasaan sendiri. baguslah, itu yang susah gue temuin dari orang lain
dan aku nangis. aku kira mau dimarahin gara-gara ini, eh nggak taunya sahabatku ini malah memberi support. makanya aku yakin, aku adalah aku. aku mencintai dan memberi dengan caraku. mungkin aku gak sempurna, aku bukan lagi yang dia inginkan, aku bukan lagi yang dia inginkan untuk melengkapi hidupnya. tapi inilah aku. akuu tetap mau peduli kepadanya, aku tetap ingin selalu bisa menyenangkan hatinya, aku tetap ingin berada didekatnya sekalipun hanya dicari saat butuh.
aku tersenyum saat kamu tersenyum.
saat kamu bersedih aku bisa rasakannya.
hatimu sering terasa kosong dan bimbang, tapi aku tidak pernah bisa mengisi ruang itu lagi.
bukan aku
bukan aku
yang aku bias lakukan sekarang hanya menyamangati kamu
semangat terus priaku! semangat terus bahagiaku! semangat terus kamu!
ingat, aku selalu ada untukmu. jika saja kamu meminta, pasti kau tau bahwa aku selalu ada.
"mungkin bukan aku dan tak akan pernah aku lagi. tapi untukku akan selalu kamu dan tetap kamu."
Regards,
Aphrodite
tentang rasa
Diposting oleh
aphrodite
on Minggu, 11 Juli 2010
/
Comments: (0)
habis membaca sesuatu, lantas saya berfikir tentang definisi banyak hal.
pertama dari soal adil, berkali-kali dikecewakan karena hal ADIL.
ada yang mendefinisikan adil adalah memberikan sesuatu yang sama dan tidak menimbulkan iri satu sama lain. ada yang bilang adil itu memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhannya masing-masing dan bagaimana seharusnya hal itu diberikan, dan tetap tidak menimbulkan rasa iri satu sama lain.
jadi ingat sama kasus saya, ada yang bilang tidak mau memilih biar adil. memang secara langsung tidak memilih, tapi kalau melihat apa yang terjadi jelas sekali itu namanya memilih. dan seperti biasa, perasaan yang harus dikorbankan, perasaan saya. bukan menganggapnya tidak adil, tapi saya sendiri bingung ini adil atau tidak. saya yang dianggap lebih dewasa harus lebih mengalah, dianggap lebih bisa memahami. intinya yang lebih muda akan selalu lebih didulukan. kalau ini yang disebut adil, berarti definisi adil adalah harus ada yang mau mengalah dari rasa iri agar semuanya menjaadi adil.
lalu mengenai ikhlas, pasrah, menyerah. ketiganya berbeda sangat tipis. kalau yang saya tangkap bisanya orang akan pasrah saat dia tidak bisa berbuat apa2, dan karena lelah tanpa sadar dia akan menyerah dengan sendirinya, dan karena semakin terbiasa orangpun akan ikhlas apa yang terjadi pada dirinya.
yang saya tau sekarang saya ini sedang pasrah, mungkin akan ketahap menyerah, saya berharap bisa segera sampai pada tahap ikhlas.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
sekarang berganti topik, membicarakan soal rasa.
ada yang bisa mengajarkan saya mengenai ini?
kalau boleh mengeluh banyak yang mau saya keluhkan
ini saya berbicara sisi egoisnya saya dulu yaaa
saya sangat ingin dimengerti, saya benar-benar selalu merasa tersakiti
selalu dibandingkan, dan selalu menjadi pilihan
saya selalu dipandang sebelah mata, saya gak pernah merasa dipandang dari sisi baik saya
saya merasa diperlakukan sesuka hati terkadang merasa dibohongi, saya selalu merasa terluka saat harus menjaga perasaan seseorang sekalipun saya benar
tapi saya tau, ini dari sisi pengertian saya
saya bukannya tidak ada yg mau mengerti, tapi memang keadaan harus seperti ini
saya bukannya sengaja disakiti, tapi memang keadaan harus seperti ini
bukan dibandingkan, tapi saya diberikan contoh untuk jadi lebih baik
saya bukan sengaja dijadikan pilihan, tapi semua terjadi begitu saja
saya bukan dipandang sebelah mata, hanya saja saya kurang menunjukkan dengan baik sisi baik saya jadi saya selalu dipandang buruk
saya bukan diperlakukan sesuka hati, tapi justru saya diperlukan seperti sekarang untuk kebaikan saya karena semakin saya tau yang benar akan semakin terluka. jadi mungkin menurutnya lebih baik saya tidak tau. tapi benar terkadang diam dan menutup mata dan telinga lebih baik dan tidak menyakitkan :)
berulang kali saya berfikir, ini benar-benar masalah hati.
saya berusaha selalu memandang dari segala sisi.
dari sisi saya. dari sisi dia dan dia.
tapi apa mereka melakukan hal yang sama.
kadang saya merasa dibutakan oleh perasaan, saya tau apa yang harus saya lakukan.
saya bekerja dengan otak dan hati. saya berusaha ingin menyenangkan dari segala sisi, tapi ujungnya malah saya yang gak merasakan senang sama sekali. tepatnya saya mencoba untuk senang dengan keadaan yang ditawarkan untuk saya.
yang jelas hati saya sudah mau saya simpan untuk diri sendiri, tidak ada tempat untuk orang baru. lebih baik saya merasakan luka lama daripada saya harus memulai yang baru dan ujungnya harus terluka kembali. karena saya nggak mau menyayangi orang lain sperti in lagii, baik menyayangi individu itu, keluarganya, dan lingkungannya. saya tidak mau pada akhirnya saya harus berusaha bisa kuat dan berdiri kembali untuk mencari kebahagiaan saya, jadi saya mau membiarkannya berserakan begitu saja tanpa harus berusah berdiri dan memulai kembali dan terluka. hanya diri saya yang sekarang mengerti bagaimana rasanya jadi saya, jadi biarkan saya membahagiakan diri saya sendiri dan bila ada yang mau membahagiakan saya terima kasih tapi saya nggak akan meminta. pokoknya gak akan lagi saya berkorban, mengalah, menangis, terjatuh dan segalanya yang menyakitkan terjadi lagi untuk sebuah cinta. karena sekarang ini semua terasa sakit dan cukup sekali ini saja. karena saya tau ujung-ujungnya saya yang paling disakiti dan ditinggalkan, ditinggalkan, ditinggalkan.
sekarang saya sudah mati rasa untuk mencari kebahagiaan buat saya, biar semua datang dengan sendirinya. buat mereka yang punya hati pasti akan selalu tau harus berbuat. yang mau saya lakukan sekarang adalah memberikan semua kebahagian untuknya sebisa saya sampai benar-benar habis semua yang bisa saya pasrahkan dan berikan. karena dari awal ini yang saya pilih dan harus saya jalankan sampai benar-benar tidak ada jalan lagi.
"berusaha berlapang dada dan menerima, bukan berarti tidak terluka. selalu merasa sakit, bukan berarti tidak dapat bahagia"
Regards,
Aphrodite
pertama dari soal adil, berkali-kali dikecewakan karena hal ADIL.
ada yang mendefinisikan adil adalah memberikan sesuatu yang sama dan tidak menimbulkan iri satu sama lain. ada yang bilang adil itu memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhannya masing-masing dan bagaimana seharusnya hal itu diberikan, dan tetap tidak menimbulkan rasa iri satu sama lain.
jadi ingat sama kasus saya, ada yang bilang tidak mau memilih biar adil. memang secara langsung tidak memilih, tapi kalau melihat apa yang terjadi jelas sekali itu namanya memilih. dan seperti biasa, perasaan yang harus dikorbankan, perasaan saya. bukan menganggapnya tidak adil, tapi saya sendiri bingung ini adil atau tidak. saya yang dianggap lebih dewasa harus lebih mengalah, dianggap lebih bisa memahami. intinya yang lebih muda akan selalu lebih didulukan. kalau ini yang disebut adil, berarti definisi adil adalah harus ada yang mau mengalah dari rasa iri agar semuanya menjaadi adil.
lalu mengenai ikhlas, pasrah, menyerah. ketiganya berbeda sangat tipis. kalau yang saya tangkap bisanya orang akan pasrah saat dia tidak bisa berbuat apa2, dan karena lelah tanpa sadar dia akan menyerah dengan sendirinya, dan karena semakin terbiasa orangpun akan ikhlas apa yang terjadi pada dirinya.
yang saya tau sekarang saya ini sedang pasrah, mungkin akan ketahap menyerah, saya berharap bisa segera sampai pada tahap ikhlas.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
sekarang berganti topik, membicarakan soal rasa.
ada yang bisa mengajarkan saya mengenai ini?
kalau boleh mengeluh banyak yang mau saya keluhkan
ini saya berbicara sisi egoisnya saya dulu yaaa
saya sangat ingin dimengerti, saya benar-benar selalu merasa tersakiti
selalu dibandingkan, dan selalu menjadi pilihan
saya selalu dipandang sebelah mata, saya gak pernah merasa dipandang dari sisi baik saya
saya merasa diperlakukan sesuka hati terkadang merasa dibohongi, saya selalu merasa terluka saat harus menjaga perasaan seseorang sekalipun saya benar
tapi saya tau, ini dari sisi pengertian saya
saya bukannya tidak ada yg mau mengerti, tapi memang keadaan harus seperti ini
saya bukannya sengaja disakiti, tapi memang keadaan harus seperti ini
bukan dibandingkan, tapi saya diberikan contoh untuk jadi lebih baik
saya bukan sengaja dijadikan pilihan, tapi semua terjadi begitu saja
saya bukan dipandang sebelah mata, hanya saja saya kurang menunjukkan dengan baik sisi baik saya jadi saya selalu dipandang buruk
saya bukan diperlakukan sesuka hati, tapi justru saya diperlukan seperti sekarang untuk kebaikan saya karena semakin saya tau yang benar akan semakin terluka. jadi mungkin menurutnya lebih baik saya tidak tau. tapi benar terkadang diam dan menutup mata dan telinga lebih baik dan tidak menyakitkan :)
berulang kali saya berfikir, ini benar-benar masalah hati.
saya berusaha selalu memandang dari segala sisi.
dari sisi saya. dari sisi dia dan dia.
tapi apa mereka melakukan hal yang sama.
kadang saya merasa dibutakan oleh perasaan, saya tau apa yang harus saya lakukan.
saya bekerja dengan otak dan hati. saya berusaha ingin menyenangkan dari segala sisi, tapi ujungnya malah saya yang gak merasakan senang sama sekali. tepatnya saya mencoba untuk senang dengan keadaan yang ditawarkan untuk saya.
yang jelas hati saya sudah mau saya simpan untuk diri sendiri, tidak ada tempat untuk orang baru. lebih baik saya merasakan luka lama daripada saya harus memulai yang baru dan ujungnya harus terluka kembali. karena saya nggak mau menyayangi orang lain sperti in lagii, baik menyayangi individu itu, keluarganya, dan lingkungannya. saya tidak mau pada akhirnya saya harus berusaha bisa kuat dan berdiri kembali untuk mencari kebahagiaan saya, jadi saya mau membiarkannya berserakan begitu saja tanpa harus berusah berdiri dan memulai kembali dan terluka. hanya diri saya yang sekarang mengerti bagaimana rasanya jadi saya, jadi biarkan saya membahagiakan diri saya sendiri dan bila ada yang mau membahagiakan saya terima kasih tapi saya nggak akan meminta. pokoknya gak akan lagi saya berkorban, mengalah, menangis, terjatuh dan segalanya yang menyakitkan terjadi lagi untuk sebuah cinta. karena sekarang ini semua terasa sakit dan cukup sekali ini saja. karena saya tau ujung-ujungnya saya yang paling disakiti dan ditinggalkan, ditinggalkan, ditinggalkan.
sekarang saya sudah mati rasa untuk mencari kebahagiaan buat saya, biar semua datang dengan sendirinya. buat mereka yang punya hati pasti akan selalu tau harus berbuat. yang mau saya lakukan sekarang adalah memberikan semua kebahagian untuknya sebisa saya sampai benar-benar habis semua yang bisa saya pasrahkan dan berikan. karena dari awal ini yang saya pilih dan harus saya jalankan sampai benar-benar tidak ada jalan lagi.
"berusaha berlapang dada dan menerima, bukan berarti tidak terluka. selalu merasa sakit, bukan berarti tidak dapat bahagia"
Regards,
Aphrodite
from bella's note
Diposting oleh
aphrodite
on Minggu, 04 Juli 2010
/
Comments: (0)
Here’s to all the girls who used to be his number one. The ones who waited all night long for him to call, only to check the recent calls in the next morning and be disappointed. The ones who sacrifice the happiness of their own, dry the tears by herself, only to have him walk back in a few months later like nothing ever happened. Those of you who cried on the first day you talked again because you knew exactly where this phone call was going. The ones who listened to him to say, “I only want to be your friend” then one day, the ones who's still allowed him to stay and still listened to him to say "how much he loves and misses you".
Here’s to the ones who want him back, hoping that maybe this time, he was different, hoping that maybe everybody can change. We listened to our friends who tell us that we were stupid even wondering to give him another chance, even we have been snuck around just to go out with him, We went through the great stage with no fights all over again. then we made a decision that we would be just friends, and ended falling in love with him (again). We wanted nothing more in the world than to hear his voice to tell us that he loved us too, even though the things were badly in the passed, they would be different this time. And when we finally heard it, it was like we were dreaming. This is for us.
Here’s to the ones who believed what he said, sat around all over again waiting for a phone call that might come in a few hours, or a few days. Here’s for the tears cried and dried all over again. We desperately wanted to believe that he was really busy, he couldn’t possibly call us at that moment, or even that he fall asleep earlier. We trained ourselves to believe the lies because we wanted to believe we had found the one for us. We learned to settle for someone who didn’t treat us the way we should be treated.
Here’s for the ones who did their hair and makeup and put on their prettiest earrings, only to hear him say that he couldn’t see us today. The ones who never believed it when people told us there might be someone else. We just couldn’t believe that he could do this again. This is for those great girls, who loved him more than words can say, and took him back no matter what happened last time because they couldn’t bear to look back on their lifes. one day and wonder “what if”. This is for the girls that stayed up all night long listening to him whine about an ex girlfriend who cheated on him, and cried during the entire conversation. The ones who hopes he would realize that he deserved better, that he deserved us. When he said that he loved you, but he was in love with her, he didn’t mean it. This is for the ones that held on to something that was never there to begin with.
This is for us girls, who somehow managed to get him to forget about her, and get him to tell us that he was in love with us again, only to have him tell us three weeks later that “things were going too fast, he needs time”. Here’s to the girls who couldn’t cry to their friends because of how stupid they felt. The ones who held it all in when things came crumbling to pieces again. This is for the ones who couldn’t bear to even tell their mom what was going on, for fear of an “I told you so”. The ones that could just tell that they had made a mistake by ever allowing him into their hearts and their dreams again. We knew that we deserved better the entire time that we deserved a guy who would call when he said he was going to, one that would come see us whenever he got the chance, one that would really care about us. We just wanted the one that we loved like that.
Here’s for the ones that finally realized that he never gave a crap about them. Here’s for the time that he broke your heart again. This is for those days spent trying to hold back the tears, and the tears that turned into anger, then disappointment. Here are for us girls who finally realized that we deserve better. This is for those confusing days, when you miss him and want nothing more than to hear his voice, or feel his arms around your waist. Stay strong and remember that relationship are like broken glass, sometimes it’s better to leave it alone rather than try to put the pieces back together and get hurt. Remember the times you cried and how long it took you to even be able to look at those guys like that. When ‘your song’ comes on the radio, turn the station.
When the day comes that he realizes what a mistake he made and tries calling, turn your phone off. When he tries coming to your house, do not answer the door. Think of the broken promises, and the lies, the manipulation and the tears, the wasted moments and staying up all night wondering where the hell he was. Think of how your heart used to jump when your phone would vibrate in the middle of the night and how it fell to your stomach when you saw it was not him, and realized that once again, he had not called when he said he was going to.
One day you’ll find a guy, who’s worth all the tears, but he won’t make you cry. a guy who can make you laugh, just by the way he says hello when you pick up the phone. The guy who is not afraid to keep hugging you, when you just not ready to let go. You may think that you’ll never find the guy that you always ran back to, but you will. It’s going to hurt like hell first, and it’s going to need time to heal, but the point is, it will heal.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
membaca ini benar2 membuatku menangis. note ini sangatlah menggambarkan keadaanku, sayangnya aku gabisa sekuat tulisan ini.
"God gives us the wrong person, before gives the right one"
Here’s to the ones who want him back, hoping that maybe this time, he was different, hoping that maybe everybody can change. We listened to our friends who tell us that we were stupid even wondering to give him another chance, even we have been snuck around just to go out with him, We went through the great stage with no fights all over again. then we made a decision that we would be just friends, and ended falling in love with him (again). We wanted nothing more in the world than to hear his voice to tell us that he loved us too, even though the things were badly in the passed, they would be different this time. And when we finally heard it, it was like we were dreaming. This is for us.
Here’s to the ones who believed what he said, sat around all over again waiting for a phone call that might come in a few hours, or a few days. Here’s for the tears cried and dried all over again. We desperately wanted to believe that he was really busy, he couldn’t possibly call us at that moment, or even that he fall asleep earlier. We trained ourselves to believe the lies because we wanted to believe we had found the one for us. We learned to settle for someone who didn’t treat us the way we should be treated.
Here’s for the ones who did their hair and makeup and put on their prettiest earrings, only to hear him say that he couldn’t see us today. The ones who never believed it when people told us there might be someone else. We just couldn’t believe that he could do this again. This is for those great girls, who loved him more than words can say, and took him back no matter what happened last time because they couldn’t bear to look back on their lifes. one day and wonder “what if”. This is for the girls that stayed up all night long listening to him whine about an ex girlfriend who cheated on him, and cried during the entire conversation. The ones who hopes he would realize that he deserved better, that he deserved us. When he said that he loved you, but he was in love with her, he didn’t mean it. This is for the ones that held on to something that was never there to begin with.
This is for us girls, who somehow managed to get him to forget about her, and get him to tell us that he was in love with us again, only to have him tell us three weeks later that “things were going too fast, he needs time”. Here’s to the girls who couldn’t cry to their friends because of how stupid they felt. The ones who held it all in when things came crumbling to pieces again. This is for the ones who couldn’t bear to even tell their mom what was going on, for fear of an “I told you so”. The ones that could just tell that they had made a mistake by ever allowing him into their hearts and their dreams again. We knew that we deserved better the entire time that we deserved a guy who would call when he said he was going to, one that would come see us whenever he got the chance, one that would really care about us. We just wanted the one that we loved like that.
Here’s for the ones that finally realized that he never gave a crap about them. Here’s for the time that he broke your heart again. This is for those days spent trying to hold back the tears, and the tears that turned into anger, then disappointment. Here are for us girls who finally realized that we deserve better. This is for those confusing days, when you miss him and want nothing more than to hear his voice, or feel his arms around your waist. Stay strong and remember that relationship are like broken glass, sometimes it’s better to leave it alone rather than try to put the pieces back together and get hurt. Remember the times you cried and how long it took you to even be able to look at those guys like that. When ‘your song’ comes on the radio, turn the station.
When the day comes that he realizes what a mistake he made and tries calling, turn your phone off. When he tries coming to your house, do not answer the door. Think of the broken promises, and the lies, the manipulation and the tears, the wasted moments and staying up all night wondering where the hell he was. Think of how your heart used to jump when your phone would vibrate in the middle of the night and how it fell to your stomach when you saw it was not him, and realized that once again, he had not called when he said he was going to.
One day you’ll find a guy, who’s worth all the tears, but he won’t make you cry. a guy who can make you laugh, just by the way he says hello when you pick up the phone. The guy who is not afraid to keep hugging you, when you just not ready to let go. You may think that you’ll never find the guy that you always ran back to, but you will. It’s going to hurt like hell first, and it’s going to need time to heal, but the point is, it will heal.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
membaca ini benar2 membuatku menangis. note ini sangatlah menggambarkan keadaanku, sayangnya aku gabisa sekuat tulisan ini.
"God gives us the wrong person, before gives the right one"
bahagiakan dia
Diposting oleh
aphrodite
/
Comments: (0)
baru saja kami berbaikan. kemarin menyenangkan bisa bersama. lalu tiba-tiba malamnya dia terlihat sangat galau, aku tau ini pasti tentang mereka. aku hanya diam lalu tidur.
keesokan paginya, dia belum bercerita apa-apa. begitu menjelang siang dia membahas sesuatu sama aku. aku bingung dan sedih, aku baru sedikit senang sudah harus pergi lagi rasa senang itu. aku harus mengalah, sempat terbesit untuk menunjukkan egoku. tapi tidak, aku gakmau kaya gitu. mungkin aku emang gak pantes mendapatkan apa yang aku inginkan. dan aku terlalu takut untuk melontarkan keinginanku.
tapi yang terpenting sekarang adalah aku gamau ngeliat dia sedih! harusnya tuhan jangan mempertemukan aku sama dia, kalau aku bisanya cuman bawa kesedihan sama dia. aku mau orang yang paling aku sayang seneng terus. lebih baik aku saja, jangan dia yang juga sedih. tapi kayaknya aku gabisa berbuat apa-apa, yang bisa buat dia kembali seneng pasti cuman kesayangannya yang itu. lalu apa yang bisa aku lakukan? aku gak berguna banget buat hidup dia sekarang, sedih gabisa bantu bikin dia seneng lagi.
yaAllah berikanlah segala yang terbaik buat kami
jangan Engkau ambil senyuman terindah dari bibirnya
jangan Engkau ambil tatapan teduh dari matanya
jangan Engkau ambil hangatnya aura tubuh dia
intinya jangan Engkau ambil apa-apa yang membuat dia bahagia yang bisa merubah apa-apa yang ada dalm dirinya
aku begitu menyayangi dirinya
tapi aku gabisa berbuat apa-apa
jadi aku berdoa dan mohon kepadamu
kalau aku bukan sumber bahagianya
tolong yaAllah bahagiakanlah dia :)
"melihat senyuman hangatmu merupakan hadiah yang indah untukku"
Regards,
Aphrodite
keesokan paginya, dia belum bercerita apa-apa. begitu menjelang siang dia membahas sesuatu sama aku. aku bingung dan sedih, aku baru sedikit senang sudah harus pergi lagi rasa senang itu. aku harus mengalah, sempat terbesit untuk menunjukkan egoku. tapi tidak, aku gakmau kaya gitu. mungkin aku emang gak pantes mendapatkan apa yang aku inginkan. dan aku terlalu takut untuk melontarkan keinginanku.
tapi yang terpenting sekarang adalah aku gamau ngeliat dia sedih! harusnya tuhan jangan mempertemukan aku sama dia, kalau aku bisanya cuman bawa kesedihan sama dia. aku mau orang yang paling aku sayang seneng terus. lebih baik aku saja, jangan dia yang juga sedih. tapi kayaknya aku gabisa berbuat apa-apa, yang bisa buat dia kembali seneng pasti cuman kesayangannya yang itu. lalu apa yang bisa aku lakukan? aku gak berguna banget buat hidup dia sekarang, sedih gabisa bantu bikin dia seneng lagi.
yaAllah berikanlah segala yang terbaik buat kami
jangan Engkau ambil senyuman terindah dari bibirnya
jangan Engkau ambil tatapan teduh dari matanya
jangan Engkau ambil hangatnya aura tubuh dia
intinya jangan Engkau ambil apa-apa yang membuat dia bahagia yang bisa merubah apa-apa yang ada dalm dirinya
aku begitu menyayangi dirinya
tapi aku gabisa berbuat apa-apa
jadi aku berdoa dan mohon kepadamu
kalau aku bukan sumber bahagianya
tolong yaAllah bahagiakanlah dia :)
"melihat senyuman hangatmu merupakan hadiah yang indah untukku"
Regards,
Aphrodite
kisah dari panti asuhan
Diposting oleh
aphrodite
on Jumat, 02 Juli 2010
/
Comments: (0)
tadi sepulang dari bandung aku mampir ke rumah yatim piatu. setelah di bandung mengalami kejadian yang sangat gak mengenakkan yang amat sangat menguras hati dan pikiranku, tapi setelah ketemu sama anak-anak kecil disana sedikit kasih ketenangan buatki.
aku mungkin makhluk yang paling egois dan gak pengertian, tapi aku selalu kok berusaha untuk jadi yang lebih baik. sayangnya semua orang hanya melihatku dari sisi burukku, mereka gak melihat usaha aku untuk berubah jadi lebih baik. gak ada yang menghargaiku usahaku, nggak ada. aku banyak mengeluh soal ini, banyak gak bersyukur dengan keadaanku sekarang ini.
tapi setelah melihat anak2 di panti ini aku berfikir.....
aku ini ditinggalkan oleh seorang pria yang aku sendiri sekarang gak tau apa dia masih menyayangiku dan aku terus-terusan mengeluh karena dia nggak dibuat Allah kembali sama aku! sementara anak-anak disini ditinggalkan oleh orangtua mereka, yang jelas-jelas kalau sampai sekarang masih hidup pasti amat sangat syg sama mereka dan mereka disini tertawa riang dan tidak menegeluh. malahan mereka bilang mereka senang punya teman yang sama-sama gak punya orangtua. coba bayangkan? aku mengeluh? harusnya aku malu sama anak-anak ini. aku yang memilih jalan ini, berarti aku harus menjalankannya tanpa ngeluh. kalau aku mau terus berjuang dan bertahan ya berarti aku harus terima sama semua konsekuensinya! aku tau aku bisa, aku lebih kuat dari yang orang kira. aku mungkin gak sempurna, tapi aku bersungguh-sungguh menjalaninya :)
oiya, tadi waktu di panti ada seorang anak cewe namanya rara. rambutnya keriting kayak per terus matanya belo. dia tiba-tiba ngasih liat gambar seorang wanita dengan pakaian puteri terus ada sayap dan megang tongkat. terus terjadi percakapan yang sangat membuatku tersenyum.
aku : "ini peri yah?"
rara: "ini kakak, kakak peri"
aku : "kok aku?"
rara: "abis kan kalau dibuku peri itu baik, sukanya bawa bahagia" (mungkin maksutnya bawa kebahagiaan)
aku : "emang aku bikin bahagia gimana?"
rara: "tadi kan bacain cerita buat rara sama temen2 rara, rara suka dibacain cerita"
kalian tau, mungkin sepele. tapi aku berfikir, begitu mudahnya aku memberi kebahagiaan untuk anak2 ini. hanya karena aku menceritakan cerita cinderella yang mungkin sebenarnya mereka juga sudah tau ceritanya, tapi aku dibilang memberi kebahagiaan. aku terdiam dan tersenyum, aku sempat mau menangis saat berfikir "andaikan aku bisa mudah memberikan kebahagiaan seperti ini untuk orang-orang yang ada disekitarku. tapi sayangnya yang aku berikan cuman masalah"
setidaknya setelah mengunjungi panti sebentar aku dapat merasakan ada orang yang bisa aku buat bahagia hanya dengan hal kecil. mungkin buat orang-orang disekitarku sekarang aku bukanlah peri baik hati yang bisa membawa kebahagiaan. mungkin aku hanya pengemis dengan baju compang-camping yang membawa banyak masalah didalam karung yang kugendong. tapi suatu saat, aku akan membuat mereka melihat aku. aku, dengan diri yang apa adanya tapi aku mau melakukan sesuatu yang berguna dan membuat mereka bangga.
jujur, sekarang aku menangisi bagaimana orang-orang memperlakukanku. aku menangisi bagaimana memalukannya diriku. aku bisa kuat dan terus berjalan tapi bukan berarti aku tidak menangis. aku menerima bukan berarti aku tidak merasakan sakitnya. semoga kedepan mereka yang aku sayang, bisa sadar dengan tulusnya hatiku untuk mereka. tidak meminta balasan apa-apa, buatku dihargai sudah cukup. :)
"bahagia itu punya berbagai macam bentuk, tinggal kita memilih mau dapatnya yang seperti apa"
Regards,
Aphrodite
aku mungkin makhluk yang paling egois dan gak pengertian, tapi aku selalu kok berusaha untuk jadi yang lebih baik. sayangnya semua orang hanya melihatku dari sisi burukku, mereka gak melihat usaha aku untuk berubah jadi lebih baik. gak ada yang menghargaiku usahaku, nggak ada. aku banyak mengeluh soal ini, banyak gak bersyukur dengan keadaanku sekarang ini.
tapi setelah melihat anak2 di panti ini aku berfikir.....
aku ini ditinggalkan oleh seorang pria yang aku sendiri sekarang gak tau apa dia masih menyayangiku dan aku terus-terusan mengeluh karena dia nggak dibuat Allah kembali sama aku! sementara anak-anak disini ditinggalkan oleh orangtua mereka, yang jelas-jelas kalau sampai sekarang masih hidup pasti amat sangat syg sama mereka dan mereka disini tertawa riang dan tidak menegeluh. malahan mereka bilang mereka senang punya teman yang sama-sama gak punya orangtua. coba bayangkan? aku mengeluh? harusnya aku malu sama anak-anak ini. aku yang memilih jalan ini, berarti aku harus menjalankannya tanpa ngeluh. kalau aku mau terus berjuang dan bertahan ya berarti aku harus terima sama semua konsekuensinya! aku tau aku bisa, aku lebih kuat dari yang orang kira. aku mungkin gak sempurna, tapi aku bersungguh-sungguh menjalaninya :)
oiya, tadi waktu di panti ada seorang anak cewe namanya rara. rambutnya keriting kayak per terus matanya belo. dia tiba-tiba ngasih liat gambar seorang wanita dengan pakaian puteri terus ada sayap dan megang tongkat. terus terjadi percakapan yang sangat membuatku tersenyum.
aku : "ini peri yah?"
rara: "ini kakak, kakak peri"
aku : "kok aku?"
rara: "abis kan kalau dibuku peri itu baik, sukanya bawa bahagia" (mungkin maksutnya bawa kebahagiaan)
aku : "emang aku bikin bahagia gimana?"
rara: "tadi kan bacain cerita buat rara sama temen2 rara, rara suka dibacain cerita"
kalian tau, mungkin sepele. tapi aku berfikir, begitu mudahnya aku memberi kebahagiaan untuk anak2 ini. hanya karena aku menceritakan cerita cinderella yang mungkin sebenarnya mereka juga sudah tau ceritanya, tapi aku dibilang memberi kebahagiaan. aku terdiam dan tersenyum, aku sempat mau menangis saat berfikir "andaikan aku bisa mudah memberikan kebahagiaan seperti ini untuk orang-orang yang ada disekitarku. tapi sayangnya yang aku berikan cuman masalah"
setidaknya setelah mengunjungi panti sebentar aku dapat merasakan ada orang yang bisa aku buat bahagia hanya dengan hal kecil. mungkin buat orang-orang disekitarku sekarang aku bukanlah peri baik hati yang bisa membawa kebahagiaan. mungkin aku hanya pengemis dengan baju compang-camping yang membawa banyak masalah didalam karung yang kugendong. tapi suatu saat, aku akan membuat mereka melihat aku. aku, dengan diri yang apa adanya tapi aku mau melakukan sesuatu yang berguna dan membuat mereka bangga.
jujur, sekarang aku menangisi bagaimana orang-orang memperlakukanku. aku menangisi bagaimana memalukannya diriku. aku bisa kuat dan terus berjalan tapi bukan berarti aku tidak menangis. aku menerima bukan berarti aku tidak merasakan sakitnya. semoga kedepan mereka yang aku sayang, bisa sadar dengan tulusnya hatiku untuk mereka. tidak meminta balasan apa-apa, buatku dihargai sudah cukup. :)
"bahagia itu punya berbagai macam bentuk, tinggal kita memilih mau dapatnya yang seperti apa"
Regards,
Aphrodite
aku belajar dan meminta
Diposting oleh
aphrodite
/
Comments: (0)
ada yang bilang sama aku, katanya....
kamu mau ninggalin aku
kamu gak mau lagi inget-inget kenangan tentang kita
kamu mau ngelupain aku
kamu udah gak mau lagi tau tentang aku
kamu gak mau ada cerita lagi tentang kita
ini aku dengar 3 bulan yang lalu dari orang terdekatmu dan Alhamdulillah sampai sekarang kamu masih ada didekatku walaupun bukan milikku. saat itu aku sedih mendengarnya tapi aku percaya kamu nggak sejahat itu :)
aku banyak mengeluh dan iri
aku banyak meminta dan ribet
aku banyak maunya dan bawel
padahal harusnya aku selalu bersyukur dan menerima semuanya
karena Allah sangat baik nggak membuat kamu pergi jauh
karena Allah sangat baik masih memberikan aku kesempatan untuk terus sama kamu
karena Allah sangat baik makanya aku bisa merasakan sayangmu yang terkadang samar
dan luar biasa dengan adanya kamu, Allah sama saja mengirimkan seseorang untuk mengajariku.
aku belajar ikhlas
aku belajar sabar
aku belajar mengerti
aku belajar untuk gak egois
aku belajar tentang hidup
aku belajar menerima
aku belajar dan belajar banyak
tapi Ya Allah, aku boleh minta gak?
sedikit saja, hanya sedikit
aku hanya ingin dia tau isi hatiku
aku hanya ingin dihargai semua orang
aku hanya ingin dibuat bahagia
aku hanya ingin semua baik-baik saja
kamu mau ninggalin aku
kamu gak mau lagi inget-inget kenangan tentang kita
kamu mau ngelupain aku
kamu udah gak mau lagi tau tentang aku
kamu gak mau ada cerita lagi tentang kita
ini aku dengar 3 bulan yang lalu dari orang terdekatmu dan Alhamdulillah sampai sekarang kamu masih ada didekatku walaupun bukan milikku. saat itu aku sedih mendengarnya tapi aku percaya kamu nggak sejahat itu :)
aku banyak mengeluh dan iri
aku banyak meminta dan ribet
aku banyak maunya dan bawel
padahal harusnya aku selalu bersyukur dan menerima semuanya
karena Allah sangat baik nggak membuat kamu pergi jauh
karena Allah sangat baik masih memberikan aku kesempatan untuk terus sama kamu
karena Allah sangat baik makanya aku bisa merasakan sayangmu yang terkadang samar
dan luar biasa dengan adanya kamu, Allah sama saja mengirimkan seseorang untuk mengajariku.
aku belajar ikhlas
aku belajar sabar
aku belajar mengerti
aku belajar untuk gak egois
aku belajar tentang hidup
aku belajar menerima
aku belajar dan belajar banyak
tapi Ya Allah, aku boleh minta gak?
sedikit saja, hanya sedikit
aku hanya ingin dia tau isi hatiku
aku hanya ingin dihargai semua orang
aku hanya ingin dibuat bahagia
aku hanya ingin semua baik-baik saja